Jika seluruh air mata bisa kutampung
Jika tetesan yang bergulir bisa kuhitung
Tak akan ada istilah kekeringan
Hanya luapan aliran air yang berarus deras
Lebih dari separuh hidupku
Berpuluh bulan beratus minggu dan beribu hari
Entah mengapa tak akan ada jawabannya
Tak akan kering sedia ini
Rindu yang terucap untuk namamu
Berebut bersama derap langkah yang ingin menjauh
Aku luluh dalam perangkap
Terjerat tanpa mampu berarah
Ah, kamu…
Lagi dan lagi…
Selalu dan hanya satu,…
Ada dan tanpa tiada…
Seluruh rindu sudah tumpah
Ruah mengabur menjauh bersama angin
Jika air mata ini bisa kutampung
Hanya Tuhan yang akan mampu menadahnya
No comments:
Post a Comment