Tik… Tok… Tik…
Begitu bunyi jam dinding di kamarku
Tergantung di tengah lengangnya ruang
Menghitung waktu yang berjalan pelan pada sebuah pertemuan
Dag… Dig… Dug…
Begitu bunyi debar jantungku
Berdiam di tengah tubuh yang terasa kosong
Berdenyut mengalirkan sebuah rasa dari kepala sampai ujung kaki
Dan ketika sebuah penantian berdamai dengan waktu
Debar yang bergetar, tak lagi berputar mencari jalan keluar
Sebab, mencintaimu berarti memasrahkan hidup
Pada detik yang bergerak lambat
Seolah bertarung melawan detak jantungku sendiri
No comments:
Post a Comment