Di balik kaca itu ada kamu
Yang terbingkai dalam sorot-sorot
lampu
Yang terlena oleh riuh rendah sapa
tamu
Yang terlindungi dari hujatan dan
hinaan tanpa malu
Aku di sini
Di balik dinding kusam sendiri
Ditemani mimpi yang menghilang
perlahan tanpa arti
Di antara tangisan pilu pada penantian
tak pasti
Tuhan dan hambanya seperti marah
Merelakan kepergian jiwa-jiwa yang
lelah
Dan kita, berjalan bersisian meski tak
pernah searah
Luput dari dosa tanpa mampu bertahan
dari mata yang kian basah
Masa lalu
Masa kini
Masa depan
Waktu lagi-lagi datang dan membodohi
Seakan lupa
Seakan takut
Atau mungkin harus kusebut terlalu
Terlalu dalam nada bias
Dalam hampa napas
Dalam hentak kaki yang kini melemas
Lalu kini pasti kutahu
Bukan tentang jarak ataupun waktu
Kamu,
Dalam kotak kaca itu
Hanya terdiam dan termangu
Tanpa mampu mendengar doaku
(Jakarta, Maret 2013)
No comments:
Post a Comment