K: Wanda, mohon maaf lahir batin ya.. Atas semua kesalahan aku dimasa lalu hingga detik ini. Insya Allah kita punya silaturahim yang lebih baik lagi. Tengkyu Wanda.. For everything.. Be Happy, okay??
W: Heh? Kamu kenapa Ken?
K: Nggak kenapa-kenapa, Wan.. Takut ada yang salah, kan nggak enak..
W: Tapi kenapa tiba-tiba? Ini kan nggak lagi lebaran.. Aneh ah..
K: Ya nggak pa-pa donk.. Masa harus nunggu lebaran sih? Daripada telat….hehehehee…
W: Aaaaah..kamu aneh ah. Itu di FB juga kamu ngomong gitu. Seriously, ada apaan sih? Aku kaget..
K: Lha, kan aku nggak tau pernah buat salah ama siapa aja, Wan.. jadi ya wajar dong klo aku ngomong gitu di FB.
W: Iya siiiiih… tapi kan kalo ada yang tiba-tiba minta maaf kayak gini, aku jadi parno…
K: Hahahahaha… enggaklaah.. Nggak ada apa-apa..
W: Iiiiiiih… aku serius Ken….
K: Iyaaa… seriussss…
W: Kamu nggak kenapa-kenapa kan???
K: Enggaaak..
W: Kamu nggak lagi sakit kan??
K: Alhamdulillah aku sehat…
W: Mama, papa, mas Leo, Babas, ama Puput nggak ada masalah kan???
K: Mereka baik-baik aja, Wanda.. Keluarga aku rukun damai sentosa..Makasih udah nanya..
W: Atooo.. kamu lagi sedih? Lagi galau ya??
K: Hehehehehe… itu juga enggak kok…
W: Hmmmmpphhhh… :(
K: I am fine… :)
W: Beneran nih nggak ada apa-apa??
K: Hahahahaha… iya.. beneran..
W: Hhhh… yowess…. Tentang kesalahan kamu, uda pastilah aku maafin… dari dulu, Ken.. Tenang ajaaah.. hehehehe..
K: Makasiii Wanda…
W: Feeling any better?
K: Yup, insyaAllah.. thanks to you…
W: Oya, abis ngomong kayak gini, kamu juga jangan tiba-tiba ngilang yah… :)
K: Enggaklaaah Tenang aja Insya Allah masih di bumi kok.. gampang nyarinya.. you have all my contacts, rite?
W: Hmmm.. yaudah kalo gitu.. kamu bobo gih.. udah jam 1 malem nih.. jangan lupa berdoa yaaah…
K: Siaaaap Wan.. :)
W: Soalnya sih aku tau ada sesuatu (tetep maksa :p) meski kamu nggak mau ngaku.. hihihihihi…
K: Hahahahaha… enggak ada apa-apa, Wanda Kintania Sudirga… Tenang aja, okay?
W: Okaaaay… sweet dream Kenaro Adiwijaya… jangan mikir yang aneh-aneh yaaaa….
K: Nggak kebalik tuh?
W: Oh iya deng.. hehehe… nitey nite, Ken… *bighug*
K: Siiiip… makasi banyak ya Wanda.. Goodnite, girl.. Have the sweetest dream, okay? *smooch*
Wanda menatap nanar ke layar BBnya. Percakapan terakhirnya dengan Kenaro via BBM, 4 tahun yang lalu masih tersimpan. Bukan hanya sekali Wanda mencoba menghapusnya. Tapi jarinya tak kuasa meski hanya untuk memencet tombol Yes. Sejak dia mendapat kabar itu. Malam dimana Kenaro Adiwijaya, sahabatnya, secret desire-nya, cinta sejatinya, pergi untuk selamanya.
“Hhhhhfff…” Wanda menghela nafas pelan. Dilihatnya gaun hijau pupus yang dihamparkan di tempat tidurnya. Mau tidak mau, Wanda teringat lagi akan Kenaro.
‘Wan…Happy Birthday yang ke-21 yah. Gaun ini kado dari aku.Tapi aku nggak mau kamu pake sekarang. Janji yah, kamu akan memakai gaun ini saat pesta pertunangan kamu nanti’
Saat itu Wanda mengangguk dengan semangat. Karna dia yakin bahwa nantinya toh dia akan memakai gaun itu untuk Kenaro.
I need to talk with you again
Why did you go away?
All our time together still feels like yesterday...
“Ken, aku kangen sama kamu. Aku pengen ngobrol banyak sama kamu. Ada yang pengen aku tanyain, Ken.” Wanda berkata pelan pada foto Kenaro digenggamannya.
“Aku dilamar, Ken. Sama Rangga. Tapi aku nggak tau, aku seberapa besar cinta aku ke dia. Karna aku cintanya masih sama kamu. I gave my heart away a long time ago. My whole heart. And I never really got it back. You took it away, Ken…” perlahan, diusapnya air mata yang mengalir di pipinya.
“Kamu nggak suka ngeliat aku nangis ya Ken?”
And if I promise not to feel this pain
Will I see you again? Will I see you again?
“Kamu mau aku bahagia? Gimana caranya Ken? Aku kangen banget sama kamu. Aku pengen ketemu kamu. Tapi nggak bisa. Cuma kematian, Ken, yang akan mempertemukan kita. Lalu aku harus gimana?” Wanda menarik nafas panjang. Mencoba menahan tangis. Sebelum seluruh make-upnya luntur.
“Ken, kasih tau aku dong! Kamu kan orang yang selalu punya jawaban atas pertanyaan aku.”
And all the tears I cry,
No matter how I try,
They'll never bring you home to me
Mata Wanda melirik kearah pergelangan tangan kanannya. Melingkar gelang pemberian Kenaro. Charmed bracelet, gelang yang punya banyak doa untuknya. Bandul gelang itu ada 5. Bentuk ‘anjing’ yang berarti adanya seorang sahabat sejati, bentuk ‘sepatu’ yang mendoakan agar setiap langkah selalu dalam lindungan Allah, bentuk ‘rumah’ yang berarti akan selalu ada tempat untuk pulang ke pelukan orang-orang yang menyayangi kita selelah apapun kita berjalan, bentuk ‘bunga’ yang mendoakan agar kehidupan selalu seperti musim semi yang selalu penuh keceriaan, dan terakhir, bentuk ‘hati’. Doa untuk kebahagiaan cinta, untuk terus percaya bahwa selamanya, akan selalu ada orang yang menyayangi kita.
Wanda menatap foto Kenaro sekali lagi. Dikecupnya perlahan. Kemudian berbisik,
“Kamu mau aku bahagia kan, Ken? Makanya kau ngirim Rangga buat aku. Sepupu kesayangan kamu yang paling kamu percaya buat ngejagain aku. Orang yang sayang sama aku seperti kamu sayang aku. Iya, Ken? Meski kamu dan Rangga tau kalau kamulah satu-satunya orang yang aku cintai di dunia ini. Meskipun kalian tau, bahwa keberadaan kamu nggak akan pernah hilang dari hati aku. Dan meskipun tau itu semua, Rangga tetap bilang kalau dia akan nemenin aku ngelewatin semua ini. Bahwa pada saatnya nanti, saat semesta mempertemukan kita kembali disana, ditempatmu sekarang, Rangga akan tersenyum untuk kita. Dan mendoakan kita.
Karna menurut Rangga, kamu akan selalu menungguku disana. Kebahagiaan seperti ini, Kenaro, yang kamu harapkan untukku?”
Coz time will pass me by
Maybe I'll never learn to smile
But I know I'll make it through,
If you wait for me...
“Meski mungkin nggak adil buat Rangga, meski mungkin aku nggak akan pernah bisa mencintai dia seperti aku mencintai kamu, sesayang apapun aku ke Rangga. Tapi Rangga akan tetap menjaga aku, untuk kamu Kenaro. Sampai saatnya kamu yang mengambil alih tugas itu lagi dari Rangga..”
Ketukan di pintu membuat Wanda buru-buru menghapus air matanya.
“Mba, keluarga mas Rangga udah datang. Siap-siap gih..” Dira, sepupu Wanda mengingatkan. Wanda mengangguk singkat.
Perlahan Wanda berdiri dan mengganti bajunya dengan gaun yang sudah disiapkan. Gaun hijau pupus dari Kenaro.
Diliriknya sekali lagi foto Kenaro.
“Ken, I know I'll make it through.. If you wait for me... In heaven.. Will you, Kenaro?” dikecupnya foto itu perlahan. Lama.
Kemudian dengan hati-hati diletakkan kembali di meja kecil di samping tempat tidurnya. Di sebelah foto Rangga.
Senyum Wanda mengembang perlahan melihat kedua orang yang sangat berarti baginya itu. Dipejamkan matanya sesaat, menarik nafas, dan perlahan berjalan menuju pintu kamarnya.
“Wish me luck, Kenaro…” gumam Wanda terakhir kalinya.
(Lyric taken from: Will You Wait For Me-Kavana)
-Inspirasi dari sosok di masa lalu-
PS: cerita ini Fiktif. 100% fiktif. No hard feeling yah, dear my inspiration... If you ever read this.. ^_^
No comments:
Post a Comment