Aku jatuh cinta, pada cinta yang lalu menjatuhiku.
Aku merindu, pada rindu yang selalu merindukanku.
Mungkin itu yang kusebut bahagia.
Lalu... Keabadian menertawakanku.
Hanya ketidakabadian yang abadi, katanya.
Pada mata, aku bercermin dan melihat duka.
Pada bibir, aku tersenyum dalam kemirisan.
Pada lidah, aku bergetar penuh rasa nyeri.
Dan pada hati, aku berdoa dalam kepasrahan.
Terbanglah luka..
Sampai sayapmu lelah mengepak..
Sampai semesta mengijinkanmu berevolusi demi untuk bertahan hidup.
Lalu kembali, dalam kemasan baru..
Sebuah rasa yang tak lagi berteriak penuh kesakitan...
No comments:
Post a Comment