Di tepi senja, sepasang merpati terbang beriringan
Kita duduk di bangku taman,
Berbicara tentang waktu dan segala ketidakpastiannya
Kelak,
Saat rambut memutih pasi
Belaian lembutmu yang kuingin ada di kepalaku
Nanti,
Saat tongkat harus menyangga kakiku
Bahumu yang aku mau untuk menopangku
Ketika,
Mata sudah mulai meredup cahayanya
Wajahmu yang aku harap hiasi kelamku
Karena sayang,
Pada akhirnya, genggaman jemari hangatmu,
Adalah hasil dari segala doa pada siang dan malamku
Ketika saatnya tiba, nanti.
(Terinspirasi oleh pasangan Kakek-Nenek yang kulihat tadi pagi, dengan aura kasih sayang yang ikut memancarkan kebahagiaan dan doa untukku...)
No comments:
Post a Comment