Tuesday, September 27, 2011

Hati-Hati, Hatiku...

Pergiku terhenti. Ada jejak yang harus kususuri.
Satu-satu. Dua-dua.
Mengarah tuju satu hati. Kau?


Di antara jejak langkah, kusebarkan serpihan rinduku. 
Itu petunjuk untukmu.
Jalan menuju rumah, tempat kau rebahkan segala lelah.

Inginku melepas lelah, tapi hatimu menyerah.
Tahukah kamu? Aku hanya duduk di kamar sebelah.
Saksikan resahmu, kenikmatan untukku
.

Mungkin dinding kamar bisa mendengar keluh kesah, tapi tidak bercerita.
Karena apa yang kukatakan bukanlah dusta.

Tapi dinding setia menunggu dalam resah, dalam susah.
Bagaimana dengan konstelasi hatimu yang terjebak dalam apologia semu?

Segala maaf hanya akan meninggalkan jejak baru.
Setapak demi setapak menuju hatimu yang beku.
Ingat sayang, tetesan rindu itu akan melubangi batu.
Hatimu yang beku..
Nanti, di musim yang entah.




PS:
Lagi. @omkit selalu menjadi penyempurna segala kegalauan...

No comments: