Friday, August 19, 2011

Doa Untuk Sang Pencinta

Aku menamakanmu mimpi, untuk segala harap dan angan yang terabaikan
Di sisi jalan setapak, detak detik terdengar melambat
Kita, saling memunggungi di persimpangan jalan

Musim yang kuingat adalah gugur, jatuhnya daun-daun harapan di hatimu
Telaga tempatmu melabuhkan mimpi tidaklah terlalu lebar, sayang
Mungkin dalam, hingga kau terus tenggelam di antara waktu yang enggan berlalu
Menyatu bersama segala-gala yang kau kenang

Dan cinta, hiduplah tanpa harus meredup
Meski pendar perlahan tenggelam dalam linangan air mata


(Untukmu, dengan segala cinta yang LuarBiasa untukku)

No comments: