Dear kamu,
Iya kamu! Cewe manis yang sedang duduk sendirian di kamar, di atas kasur empukmu, sambil memegang Blackberry tercintamu. Tau ngga sekarang sudah jam berapa? Coba intip sebentar keluar jendelamu. Senja hampir menghilang dan menenggelamkan matahari. Dan kamu, iya kamu, masih saja setia dengan benda kecil berteknologi tinggi itu.
Boleh aku bertanya satu hal? Kamu, sudah mandi belum? Ah, seperti yang aku duga. Pasti belum.
Duh kamu, mandi dong! Gimana kalau masuk angin karna mandi kemaleman? Seandainya aku ada di deket kamu, pasti udah aku jewer kamunya. Huuh.. Itu tanda sayang aku loh, tau?
Seperti perhatian aku saat menjawab semua DM-DM kamu, khawatirnya aku saat mendengar keluhanmu...
Jadi, kamu musti nurut yah.. Ah, memang sih aku dokter. Tapi justru itulah alasan tambahan biar kamu mau nurut sama aku. Hehehehe... Yah, dimulai dari hal kecil. Jangan suka mandi malam-malam, contohnya. Simple kan? Kalau kamu sehat, jiwa kamu juga insyaAllah sehat, dan pastinya, hati kamu pun punya kesempatan untuk sembuh lebih cepat, karna kamu selalu bersyukur.
Nah, sekarang, matikan dulu ya Blackberry tercintamu. Istirahatkan sejenak mata dan jempolmu serta hatimu dari keramaian dunia maya. Karna kamu punya sesuatu dalam nyata yang harus kamu
perhatikan juga. Mandi, oke? Sebelum hangat mentari senja benar-benar tertutupi oleh dinginnya malam.
Karna sungguh, aku selalu berharap agar kamu tidak akan pernah (harus atau terpaksa) menjadi pasienku, Dea...
Temanmu yang siap kamu ajak untuk berkonsultasi kapan saja,
Olga 'imoet' Leodirista
Notes:
#suratcinta untuk Gadis (yang sepertinya) manis, Descha Sasta Vyana a.k.a @DeschaVyana on twitter
No comments:
Post a Comment