Wednesday, August 10, 2011

Ternyata Cinta

#Ternyatacinta adalah sebentuk setiaku, di setiap untaian doa malamku, yang selalu merapalkan namamu.

Jika mimpi tak lagi dapat kau rengkuh, akan kuteriakkan pada dunia, #ternyatacinta-ku yang akan menjadikan indah nyatamu.

Merona, #ternyatacinta tersipu malu, saat tatap matamu jamahi seluruh tubuhku.

#Ternyatacinta sempurnakan segala penantian, di ujung waktu, di persimpangan jalan, selalu ada aku. Menunggu.

#Ternyatacinta memang milikmu. Pun segala rindu yang akan selalu berpulang menuju hatimu.

Sajak adalah kerinduanku. Dan #ternyatacinta adalah kata yang selalu melekatkan jarak menjadi tiada.

Dalam bentangan jarak, #ternyatacinta berduka atas segala ketiadaan ragamu.

Aku adalah dahan yang sanggup menopang segala kerinduan, dan #ternyatacinta yang mengokohkan penantianku.

#Ternyatacinta serupa cairan sendi, melumasi tulang belulang agar terhindar dari segala nyeri.

#Ternyatacinta itu merdu, saat doa terlantun syahdu, di atas sajadah hijauku.

#Ternyatacinta yang membuatku terjaga dari mimpi, ketika nyatamu lebih indah untuk kupeluk.

Mungkin detikku yang selalu berdetak perlahan, karna #ternyatacinta membuat segala rentang waktu menjadi tak berarti.

Jika #ternyatacinta seindah bintang di langit, maka hatiku adalah tempat terlapang yang sanggup menampungnya saat terjatuh.

Kelak, kau akan mengerti, #ternyatacinta yang selalu getarkan dada ini, tempatmu merebahkan segala lelah.

#Ternyatacinta-ku sederhana. cukup ada kamu, aku dan Dia. maka segalanya akan sempurna.

Aku menyebutnya malam, kesunyian paling senyap, ketika #ternyatacinta memilih untuk berlalu.

Bahkan dalam tidurku,  #ternyatacinta pun tak lalu tertidur, ketika wajahmu hadir di sela-sela mimpiku.

Dalam segala kehampaan, yakinlah, bahwa #ternyatacinta-Nya yang akan menjadikan semua tiada menjadi ada.

Janjikanlah janji, pada pagi yang terabaikan mentari, saat rindu telah usai, #ternyatacinta yang akan kembali hadirkan mimpi.

#Ternyatacinta itu satu. Dan kamu, satu-satunya yang aku cinta.

#Ternyatacinta itu hijau, lembah paling sejuk di hatimu, setenang rerimbun rindu yang tak gugur menanti temu yang entah.

#Ternyatacinta sempurnakan segala sajak yang tercipta, saat rindu terhempas oleh bentangan jarak.

#Ternyatacintaku mengekal, meski berulang kali jatuhi hatimu yang terjal.

Pada malam kuhempas mimpi, hingga duka menjadi tak terperi. Mendekatlah sayang, karna #ternyatacinta hilangkan segala perih.

#Ternyatacinta tak menyisakan rasa sesal, dalam penantian panjang, rasa syukur yang terucap.

#Ternyatacinta adalah utuh untukmu. Setajam belati mengoyak luka, pun benci, tetap kata yang tak terucap untukmu.

#Ternyatacinta adalah jawaban atas doaku. Atas segala APA dan MENGAPA, yang jadikan rindu dan benci menjadi tak berbatas.

Aku mengadu di pelukmu, mencumbu pada kecupanmu, ah, #ternyatacinta yang tumbuhkan nafsu.

#Ternyatacinta yang mampu meluruhkan segala ego. Tanpa meminta, dan tanpa tetapi.

Aku cemburui waktu yang terlambat hadir untuk kita, namun #ternyatacinta serupa takdir, hanya ada, tanpa harus menjadi getir.

#Ternyatacinta bisa bersembunyi dalam wujud seorang sahabat. Berada cukup dekat tanpa harus memeluk erat.

Dan #ternyatacinta yang bisa membuat kebodohan itu lebih dari seekor keledai, karena selalu jatuh dan jatuh di tempat yang sama.

#Ternyatacinta adalah impian sang pemimpi, yang punya segudang harapan untuk kau jadikan nyata. Pemimpi itu, aku, tahu?



(By @Olga_imoet on twitter)

No comments: