Wednesday, June 27, 2012

Mimpi yang Hilang


Engkaulah mimpi yang hilang menjelang pagi
Debar itu adalah angan
Detak itu adalah harapan

Lalu ada aku dan sebuah penantian
Di bangku taman yang menua bersama gugurnya dedaunan,
ke tanah basah tempat akhir segala cerita

Tersimpan sebuah tanya dalam hati
Kemanakah rindu ini akan berpulang?

Sebab riuh tak lagi terasa bingar
Sebab kehilangan tak lagi terasa hampa

Dan hidup ataupun mati,
bagiku hanyalah sisa misteri yang mendenyutkan nadi ini berkali-kali

**********

“Mana jari kelingking kamu? Buruan.”
“Iiiih… buat apaan? Nyari jari kok kelingking sih? Jari manis dong..”
“Hahahahaha… Udah mana jari kamu! Nah! Gini. Ini namanya janji……………”
Lelaki bersuara merdu itu melingkarkan jari kelingkingnya ke jariku. Aku mengangguk sambil tersenyum.
“Siip.. sekarang cium aku.”
“What?!! Iiiiih… kamu gila ya? Ntar diliat orang.”
“Nggak ada orang. Ayo buruan dong.”
Pipi berlesung pipit kesukaanku itu sudah berada di depan mataku yang kututup sesaat sebelum aku bergerak maju. Perlahan bibirku menyentuhnya lembut. Lagi-lagi lelaki itu tertawa merdu.
“Sekarang giliran aku..” belum sempat aku membuka mata, sesuatu yang hangat dan lembut menyentuh pipiku.
Hanya sekejap. Sebelum akhirnya cahaya mentari yang menyelinap segaris lewat jendela  membangunkanku...












(Ps: gambar diambil via googling :p)