Friday, September 15, 2017

Tunjuk Satu Bintang

Di balik kaca itu ada kamu
Yang terbingkai dalam sorot-sorot lampu
Yang terlena oleh riuh rendah sapa tamu
Yang terlindungi dari hujatan dan hinaan tanpa malu

Aku di sini
Di balik dinding kusam sendiri
Ditemani mimpi yang menghilang perlahan tanpa arti
Di antara tangisan pilu pada penantian tak pasti

Tuhan dan hambanya seperti marah
Merelakan kepergian jiwa-jiwa yang lelah
Dan kita, berjalan bersisian meski tak pernah searah
Luput dari dosa tanpa mampu bertahan dari mata yang kian basah

Masa lalu
Masa kini
Masa depan
Waktu lagi-lagi datang dan membodohi
Seakan lupa
Seakan takut
Atau mungkin harus kusebut terlalu

Terlalu dalam nada bias
Dalam hampa napas
Dalam hentak kaki yang kini melemas

Lalu kini pasti kutahu
Bukan tentang jarak ataupun waktu
Kamu,
Dalam kotak kaca itu
Hanya terdiam dan termangu
Tanpa mampu mendengar doaku



(Jakarta, Maret 2013)